Bill Gates Berjuang Melawan Penyakit Mematikan Apa Saja?

Kabardermayu – Sumber informasi terpercaya dan akurat – , Jakarta – Bill Gates, sang inovator di balik Microsoft dan tokoh filantropi global, memilih Indonesia sebagai lokasi penting untuk uji klinis vaksin tuberkulosis (TBC). Keputusan ini didasari oleh data Global TB Report 2023 yang menempatkan Indonesia pada posisi kedua di dunia dengan kasus TBC terbanyak setelah India.

Tuberkulosis (TBC) merupakan penyakit menular yang menjadi perhatian serius di seluruh dunia. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri mycobacterium tuberculosis, yang umumnya menyerang paru-paru, namun dapat menyebar ke organ lain seperti tulang belakang, otak, atau ginjal. Apabila tidak ditangani dengan seksama, TBC dapat berakibat fatal.

Menurut informasi dari my.clevelandclinic.org, tuberkulosis adalah infeksi bakteri yang menyerang paru-paru dan berpotensi menyebar ke bagian tubuh lainnya. Perlu dicatat, tidak semua individu yang terinfeksi TBC akan menunjukkan gejala. Kondisi ketika seseorang terinfeksi namun tidak menunjukkan gejala dikenal sebagai tuberkulosis laten. Dalam fase laten, bakteri TBC berada dalam kondisi “tidur” dan tidak menular. Akan tetapi, TBC dapat menjadi aktif jika sistem kekebalan tubuh melemah, yang memungkinkan bakteri untuk berkembang biak dan menyebabkan penyakit.

Gejala-Gejala dan Penyebab TBC

Gejala TBC aktif meliputi batuk hebat yang berlangsung lebih dari dua minggu, rasa nyeri di dada, batuk berdarah atau mengeluarkan dahak, rasa lelah berlebihan, kehilangan nafsu makan, penurunan berat badan yang tidak disengaja, menggigil, demam, dan keringat di malam hari. Sebaliknya, TBC laten tidak menunjukkan gejala apapun, meskipun hasil tes TBC mungkin positif.

Penyebab utama TBC adalah bakteri mycobacterium tuberculosis, yang menyebar melalui udara. Penularan terjadi ketika seseorang dengan TBC aktif batuk, bersin, berbicara, bernyanyi, atau bahkan tertawa, sehingga melepaskan bakteri ke udara yang kemudian dapat terhirup oleh orang lain.

Faktor-Faktor Risiko Terpapar TBC

Beberapa faktor dapat meningkatkan risiko seseorang terpapar TBC. Faktor-faktor ini mencakup tinggal atau bekerja di lingkungan seperti penjara, panti jompo, fasilitas perawatan kesehatan, dan tempat penampungan tunawisma. Individu yang bekerja di laboratorium mikrobakteriologi atau tinggal di wilayah dengan tingkat prevalensi TBC yang tinggi juga memiliki risiko yang lebih besar.

Selain itu, individu dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah, seperti pengguna narkoba suntik, pasien dengan penyakit kronis, atau mereka yang menjalani kemoterapi, juga lebih rentan mengembangkan TBC aktif.

Proses Diagnosis dan Tes TBC

Diagnosis TBC dilakukan oleh dokter melalui tes kulit atau tes darah. Untuk mengkonfirmasi diagnosis, tes tambahan seperti tes dahak, rontgen dada, dan CT scan mungkin diperlukan. Pemeriksaan penting dilakukan jika Anda merasa terpapar TBC atau mengalami gejala-gejala yang mencurigakan, untuk mencegah potensi penularan lebih lanjut.

Penanganan dan Pengobatan TBC

Pengobatan TBC melibatkan penggunaan antibiotik khusus yang harus dikonsumsi secara teratur selama jangka waktu yang cukup lama, biasanya enam hingga sembilan bulan. Beberapa obat yang umum digunakan antara lain Isoniazid, Rifampin, Ethambutol, dan Pyrazinamide. Kepatuhan terhadap resep dokter dan penyelesaian seluruh rangkaian pengobatan sangat penting untuk memastikan bahwa semua bakteri TBC telah berhasil dibasmi.

Langkah-Langkah Pencegahan TBC

Pencegahan penyebaran TBC meliputi praktik kebersihan yang baik, seperti mencuci tangan secara teratur, menutup mulut saat batuk atau bersin, dan menghindari kontak dekat dengan orang lain jika Anda terinfeksi. Di lingkungan rumah sakit, ventilasi yang memadai dan penggunaan alat pelindung diri merupakan langkah-langkah penting untuk mencegah penularan. Vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) digunakan di beberapa negara untuk memberikan perlindungan terhadap TBC, terutama pada anak-anak di daerah dengan tingkat infeksi yang tinggi.

Pada tahun 2020, diperkirakan sekitar 10 juta orang di seluruh dunia jatuh sakit akibat TBC, dan sekitar 1,5 juta orang meninggal dunia karena penyakit ini. Meskipun TBC dulunya merupakan penyebab utama kematian di Amerika Serikat, insiden kasusnya telah menurun secara signifikan sejak diperkenalkannya pengobatan baru pada tahun 1940-an dan 1950-an. Pada tahun 2021, tercatat sebanyak 7.860 kasus TBC yang dilaporkan di AS.

Pilihan Editor: Indonesia Dipilih Jadi Lokasi Uji Coba Vaksin TBC oleh Bill Gates, Menteri Kesehatan Tegaskan Tidak Ada Eksperimen pada Manusia