“`html
Panglima Komando Daerah Militer Jaya (Pangdam Jaya), Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay, menegaskan komitmennya untuk menumpas segala bentuk premanisme yang meresahkan di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek). Beliau telah menginstruksikan para Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Komandan Resor Militer (Danrem) untuk bersinergi erat dengan instansi terkait dalam memberantas aktivitas premanisme hingga ke akar-akarnya.
“Tujuannya adalah untuk membersihkan wilayah hukum Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya dari keberadaan preman,” tegas beliau usai menghadiri apel siaga anti premanisme yang berlangsung di kawasan Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada hari Jumat (9/5).
Selama ini, Pangdam Jaya mengakui bahwa dirinya sering menerima laporan terkait maraknya aksi premanisme yang terjadi di sekitar kawasan industri dan pusat-pusat perbelanjaan. Kondisi ini dinilai sangat mengganggu dan menghambat kelancaran roda perekonomian.
“Terutama di wilayah industri dan pertokoan, keberadaan premanisme sangat merugikan masyarakat dan menghambat laju perputaran ekonomi daerah,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI Jakarta, Satriadi Gunawan, menyatakan bahwa pihaknya tidak hanya akan fokus pada pengawasan dan penindakan aksi premanisme, tetapi juga terhadap berbagai bentuk kriminalitas lainnya. Baru-baru ini, Satpol PP Jakarta berhasil menindak praktik peredaran obat-obatan terlarang di wilayah Jakarta Barat.
“Kami telah meminta keterangan dari dua orang terkait kasus ini, dan tindakan serupa akan kami lakukan secara masif di seluruh lima wilayah kota. Kami akan berkoordinasi dan menyasar tempat-tempat yang dicurigai menjual obat-obatan ilegal,” jelasnya.
Sebagai informasi tambahan, operasi anti premanisme ini akan berlangsung selama 15 hari, dimulai dari tanggal 9 hingga 23 Mei 2025. Sebanyak 999 personel gabungan yang terdiri dari anggota kepolisian dan Satpol PP dikerahkan untuk melaksanakan operasi ini.
Diharapkan, melalui operasi yang sedang berjalan ini, kepercayaan masyarakat terhadap aparatur penegak hukum dapat kembali meningkat. Selain itu, wilayah Jakarta dan sekitarnya dapat benar-benar terbebas dari segala bentuk tindakan premanisme yang meresahkan.
“`