Kabardermayu – menyajikan informasi yang akurat dan tepercaya, JAKARTA. Tahun ini, dunia investasi kripto di Indonesia akan diramaikan dengan rencana Initial Public Offering (IPO) atau penawaran umum perdana saham dari sebuah perusahaan yang bergerak di bidang aset perdagangan kripto. Kabar ini tentu menjadi sorotan pelaku pasar.
Desas-desus mengenai IPO ini telah beredar sejak Desember 2024. Perusahaan kripto yang bersangkutan dikabarkan telah menunjuk PT Ciptadana Sekuritas Asia dan PT Mandiri Sekuritas sebagai penjamin pelaksana efek untuk proses IPO mereka.
Presiden Direktur Ciptadana Sekuritas Asia, John Herry Teja, mengonfirmasi kebenaran kabar tersebut. Beliau menyatakan bahwa perusahaannya memang telah ditunjuk sebagai penjamin pelaksana efek untuk IPO perusahaan kripto ini, dan prosesnya masih berlangsung secara aktif.
“Betul, prosesnya masih berjalan. Namun, untuk detail lebih lanjut, sebaiknya langsung ditanyakan ke Bursa Efek Indonesia (BEI) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena saat ini prosesnya sudah berada di BEI,” ujarnya saat ditemui pada hari Kamis, 8 Mei.
Pasca IPO, Cipta Sarana Medika (DKHH) Siap Perluas Akses Kesehatan di Jawa Barat
John masih enggan memberikan komentar lebih detail mengenai calon emiten baru ini, termasuk nama perusahaan dan perkiraan nilai emisi. Namun, ia memberikan sedikit bocoran bahwa nilai emisinya diperkirakan tidak akan mencapai Rp 500 miliar.
Sebagai informasi tambahan, KONTAN mencatat pada Desember 2024 bahwa Otoritas Jasa Keuangan sedang melakukan penelaahan terhadap beberapa calon emiten, dan salah satunya memang bergerak di industri kripto yang sedang berkembang pesat.