Eddie Nalapraya, Mantan Wagub Jakarta dan Tokoh Pencak Silat, Berpulang

JAKARTA, KOMPAS.com – Innalillahi wa inna ilaihi raji’un. Kabar duka menyelimuti dunia persilatan dan pemerintahan DKI Jakarta. Mayjen TNI (Purn.) Eddie Mardjoeki Nalapraya, mantan Wakil Gubernur Jakarta periode 1984-1987 sekaligus tokoh sentral pencak silat nasional, telah berpulang ke Rahmatullah pada hari Selasa, 13 Mei 2025.

Beliau menghembuskan nafas terakhir di usia 93 tahun, tepatnya pukul 09.50 WIB, di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan.

Informasi duka ini dikonfirmasi oleh Staf Khusus Gubernur Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim, yang menyampaikan kabar tersebut kepada awak media.

Baca juga: Staf Khusus Sebut Program 100 Hari Pramono-Rano Sudah Terwujud 99 Persen

Kendati demikian, Chico Hakim belum dapat memastikan kehadiran Gubernur Jakarta, Pramono Anung, dan Wakil Gubernur, Rano Karno, untuk memberikan penghormatan terakhir di tempat persemayaman, yaitu Padepokan Pencak Silat Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur.

“Benar, berita duka ini valid. Namun, saya belum menerima konfirmasi terkait jadwal melayat dari Mas Pram dan Bang Doel,” ujar Chico saat dikonfirmasi mengenai kepastian kehadiran para pemimpin daerah.

Jenazah Almarhum Eddie Nalapraya disemayamkan di Padepokan Pencak Silat TMII, yang beralamat di Jalan Taman Mini I, Kecamatan Makasar, Jakarta Timur, mulai pukul 13.00 WIB.

Sesuai rencana, jenazah pahlawan olahraga ini akan dimakamkan di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, sebagai bentuk penghormatan atas jasa-jasanya bagi bangsa dan negara.

Eddie Mardjoeki Nalapraya akan selalu dikenang atas perannya yang sangat krusial dalam mengantarkan pencak silat menuju pengakuan dunia. Beliau adalah sosok penting di balik pengakuan pencak silat oleh The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Dunia tak Benda.

Baca juga: Dijenguk Rano Karno, Atlet Pencak Silat yang Cedera di Piala Gubernur: Saya Gugup dan Kaget

Pengakuan bersejarah ini diberikan secara resmi pada tahun 2019 dalam acara Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage yang diselenggarakan di Kolombia.

Dedikasi dan perjuangan Eddie telah memberikan kontribusi besar dalam mengharumkan nama baik Indonesia di panggung internasional melalui seni bela diri pencak silat.

Menurut informasi dari laman resmi tradisipencaksilat.id, almarhum Eddie pernah mengemban amanah sebagai Ketua Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) DKI Jakarta pada tahun 1978.

Pada tahun 1980, beliau juga menjadi inisiator pembentukan Persekutuan Pencak Silat Antar Bangsa (PERSILAT), sebuah langkah visioner untuk membawa pencak silat ke arena global.

Selanjutnya, Eddie menjabat sebagai Ketua Umum PB IPSI dari tahun 1981 hingga 2003, dengan gigih mempromosikan pencak silat ke berbagai negara melalui penyelenggaraan berbagai kejuaraan.

Upaya tanpa lelahnya ini membuahkan hasil manis, dengan diterimanya pencak silat sebagai salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan pada SEA Games 1987.

Pos terkait